Bagaimana mengatasi kesulitan makan pada balita anda

Makanan yang mengandung gizi lengkap dan seimbang, baik segi kuantitas dan kualitas sangat dibutuhkan oleh bayi dan balita. Hal tersebut ditujukan untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal dan memelihara daya tahan tubuh. Pada masa tersebut sering dijumpai kesulitan makan pada anak. Masalah sulit makan dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti gangguan fisik, proses perkembangan selera makan dan kemampuan makan serta gangguan psikologis.

Tips-tips cara mengatasi kesulitan makan :

  1. Berikan makan pada saat anak tidak lelah
  2. Porsi disesuaikan dengan kebutuhan anak, porsi kecil tapi sering
  3. Jadwal makan harus teratur, tetapi luwes
  4. Tunggu anak lapar
  5. Berikan dengan kasih sayang
  6. Variasikan jenis makanan yang diberikan
  7. Berikan bersama dengan makanan kesukaannya
  8. Ajak makan dengan keluarga
  9. Berikan makan sambil bermain, buat suasana menyenangkan waktu makan, jangan ada paksaan
  10. Biarkan anak belajar makan sendiri
  11. Tempatkan makanan pada wadah yang menarik
  12. Beri pujian bila anak menghabiskan porsinya
  13. Berikan sugesti bahwa makanan yang diberikan enak

Penulis: Rini Sekartini

Faktor Protektif Di Dalam Air Susu Ibu (1)

ASI Mempunyai Daya Pruteksi dan Mengandung Antibodi Sejak tahun 1982 literatur medis telah mendata bahwa air susu setiap jenis mamalia termasuk manusia mempunyai daya proteksi terhadap turunannya karena mengandung antibodi terhadap berbagai antigen. Penelitian Chen dkk. dengan menggunakan formulir isian kepada para ibu dengan bayi yang berusia 18 bulan membuktikan bahwa bayi yang tidak pernah mendapat ASI 2 kali lebih sering masuk rumah sakit dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI.

Faktor protektif di dalam ASI

Selama di dalam kandungan janin mendapat zat protektif melalui plasenta. Setelah lahir suplai ini terhenti padahal sistem imunologis neonatus belum terbentuk/berfungsi sempurna, sehingga pemberian ASI memegang peran penting untuk mencegah infeksi. Imunoglobulin utama di dalam ASI adalah IgA yang dihasilkan atas respons migrasi limfosit dari usus ibu sehingga mencerminkan antigen enterik dan respiratorik ibu; ini memberikan proteksi terhadap patogen yang ada pada ibunya karena sistem imunologis bayi masih imatur. ASI juga mengandung faktor proteksi yang bukan termasuk sistem imunologik seperti lisozim, laktoferin, oligosakarida, asam lemak yang semuanya berperan selain sebagai faktor protektif juga mengandung beberapa faktor untuk pertumbuhan serta pematangan sistem imun dan metabolik. ASI juga mengandung berbagai komponen anti-inflamasi seperti vitamin A, C, dan E, sitokin, enzim dan inhibitor enzim, prostaglandin E dan faktor pertumbuhan. Gorofalo dan Goldman (1999) juga menyatakan bahwa ASI mengandung hormon seperti insulin, tiroksin dan faktor pertumbuhan saraf. Ini semua tidak terdapat di dalam susu formula.

Baca entri selengkapnya »